Pengamat geopolitik Hendrajit mengatakan jika pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla betul-betul ingin memberantas mafia migas, maka harus dirancang betul kontra skemanya seperti apa. Kontra skema yang disusun Jokowi akan nampak dari siapa-siapa yang bakal duduk di kabinetnya.
"Kalau skemanya jelas, otomatis profil kabinet Jokowi-JK jelas," kata Hendrajit dalam diskusi yang mengangkat topik Migas untuk Rakyat, diselenggarakan KAMMI, di Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Menteri yang bakal menduduki kementerian strategis seperti Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) misalnya, tidak cukup hanya dengan kriteria profesional. Ada dua kriteria yang menurut Hendrajit lebih penting. Pertama, integritas yang mencakup dua hal yakni integritas pribadi yang dapat dilihat dari rekam jejak orang tersebut. Selain itu perlu juga kriteria integritas pada nasionalisme.
Kriteria kedua, lanjut Hendrajit adalah penguasaan politis strategis. "Kalau itu tidak ada, hanya kriteria profesional saja, itu menteri-menteri Jokowi isinya tukang-tukang. Tukang ledeng, ahli pengairan," imbuh Hendrajit.
Dalam hal pemberantasan mafia migas, menteri yang memiliki ketiga kriteria tersebut menjadi penting. "Sehingga enggak kaya Jero, jadi tumbal mafia hulu. Mafia hulunya menikmati miliaran juta dollar, dia cuma Rp 9,9 miliar," kata dia.
Karena itulah, lanjut Hendrajit, menteri yang didudukan tentu harus memiliki penguasaan politik strategis. Selain memiliki rekam jejak yang baik, punya keahlian, juga harus punya totalitas dan impian sesuai bidangnya, misalnya migas.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/09/22/100200426/.Tanpa.Kriteria.Ini.Menteri.Jokowi.cuma.Tukang-tukang.
1 komentar:
dorong jokowi supaya pilih menteri yang profesional terhadap kerjanya..
Posting Komentar